background-attachment: fixed;

Profil Desa Kedungumpul, Kandangan

Kantor desa kedungumpul yang dikepalai oleh Pak Suwito.

Gotong Royong Dusun Sendang

kegiatan gotong royong ini dilakukan di dusun sendang pada hari Minggu 21 Januari 2012

Pembudidayaan Kolam Ikan Lele di Dusun Ngulakan 28 Januari 2012

Pembudidayaan Ikan Lele di Dusun Ngulakan dengan peninjauan Mahasiswa Tim 1 KKN Undip

Rapat PKK ibu-ibu desa kedungumpul

Pertemuan ibu-ibu PKK desa Kedungumpul yang dilaksanakan di rumah Pak Suwito selaku Kepala Desa Kedungumpul

Gambar Umum Desa Kedungumpul

Peta Umum Desa Kedungumpul

Minggu, 19 Februari 2012

Dusun Piyak


Kata Piyak yang melekat pada nama dusun ini awal mulanya dikisahkan bahwa di dusun tersebut ditemukan 2 buah makam. Makam tersebut diketahui berasal dari trah Jogja dan trah Solo. Kata trah berarti keturunan. Dusun Piyak sendiri dahulu di bagi dua- di iyak berdasarkan kedua trah tersebut. Hal tersebutlah yang mendasari penamaan dusun Piyak seperti sekarang ini.  Ada kemiripan cerita yang bisa ditangkap mengenai asal mula mengapa dusun ini kemudian diberi nama Piyak pada cerita terbentuknya dusun Ngumpul, yaitu salah seorang saudara dari kyai Ngumpul yang masa itu ikut melakukan perjalanan kemudian memilih menetap di dusun ini.
               Ada pembeda antara kedua trah yang menempati area ini, trah Mataram atau yang berasal dari kasunanan Jogja lebih cenderung menempati daerah perbukitan. Mereka merupakan keturunan orang-orang darah biru yang melarikan diri. Terbukti dengan nama-nama warga yang diawali dengan gelar seperti R. (Raden), R.R. (Raden Roro), atau R.M. (Raden Mas) Sementara trah Solo lebih berasal dari rakyat Jelata, mereka tinggal di dataran yang lebih rendah. Kedua trah ini dibatasi oleh sebuah jalan yang memang benar-benar memisahkan keduanya dari berbagai aspek. Hampir jarang ditemukan interaksi di antara kedua trah tersebut.
               Seiring perkembangan zaman, perbedaan trah tersebut kini perlahan sudah mulai pudar. Mulai sejak akhir dekade 90-an pembeda antara trah Solo dan trah Jogja mulai tidak begitu dipermasalahkan oleh waga di dusun Piyak. Sebelumnya, seperti untuk urusan orang meninggal, yang berasal dari masing-masing trah selalu dimakamkan di komplek pemakaman khusus tiap trah. Kini, warga lebih bebas memakamkan sanak-saudaranya yang wafat untuk dimakamkan di mana saja. Tidak lagi mengacu pada dari trah mana ia berasal.

Dusun Ngulakan



Pada zaman dahulu dusun ini didatangi oleh sepasang musafir yang berasal dari Kediri, Jawa Timur. Sepasang musafir itu bernama Raden Ronggo Kusumo dan istrinya bernama Gadung Melati. Ketika sampai di daerah ini, sepasang suami-istri itu berjalan ke arah timur melewati bukit Dandang dan bukit Giling. Setelah melewati kedua bukit tersebut mereka menemukan sebuah pohon beringin dan pohon Bendo Rau yang sangat besar dan rimbun. Keduanya kemudian singgah dan duduk-duduk di bawahnya karena merasa lelah. Tiba-tiba mereka mendengar suara percikan air, yang ternyata suara tersebut berasal dari mata air yang berada di bawah pohon Bendo Rau. Karena tempat yang mereka singgahi ini ternyata sangat indah, sejuk dan nyaman, merekapun memutuskan untuk menetap dan tidak melanjutkan perjalanan ke barat ataupun kembali ke Kediri. Selanjutnya kedua musafir ini membuat gubuk di dekat sumber mata air tersebut.
               Keseharian mereka berdua isi dengan bercocok tanam. Macam-macam umbi-umbian dan ketela yang mereka olah menjadi kulak ubi dan kulak tape ketela. Setelah beberapa tahun kemudian, pasangan yang tidak memiliki keturunan ini di datangi oleh keluarga musafir yang sedang dalam perjalanan pula. Keluarga itu terdiri atas suami-istri dan 3 orang anak yang kemudian memutuskan untuk membangun gubuk di samping gubuk milik Raden Ronggo Kusumo dan Gadung Melati. Keluarga Raden Ronggo Kusumo sering memberikan kulak ubi kepada keluarga pendatang setiap harinya.
               Pada suatu hari, Raden Ronggo Kusumo tidak memberikan kulak kepada tetangga barunya itu. Ketiga anak pendatang tersebutpun mendatangi gubuk Raden Ronggo Kusumo dan bertanya, “mbah, apa ndak ngulak?” Raden Ronggo Kusumopun menjawab, “o, ya.. nanti tak ngulakin.” Mendengar jawaban tersebut, kemudian ketiga anak tersebut memanggil Raden Ronggo Kusumo dengan sebutan mbah Ngulakin. Dari sana kemudian dusun ini dikenal dengan sebutan dusun Ngulakan.
               Versi lain menjelaskan bahwa asal mula mengapa dusun ini bernama dusun Ngulakan adalah karena dahulu pernah ada pasar yang dibangun oleh Raden Broto Wage, seorang musafir dari Jogjakarta yang membangun rumah di dekat rumah Raden Ronggo Kusumo. Tahun ke tahun setelah itu semakin banyak orang yang berdatangan ke dusun ini untuk melakuakan transaksi jual beli atau kulakan.  Orang-orang akhirnya lebih akrab menyebut dusun ini dengan sebutan dusun Kulakan atau dusun Ngulakan.
               Efek dari semakin banyaknya warga yang datang dan akhirnya menetap di dusun Ngulakan, mereka akhirnya membendung mata air di bawah pohon Bendo Rau yang ditemukan oleh Raden Ronggo Kusumo. Mata air tersebut kemudian diberi nama Sendang Sirau. Pernah juga daerah dusun Ngulakan terkena angin Topan, yang kemudian menerjang pohon beringin dan pohon bendo rau yang ada di atasnya. Batang pohon yang tumbang ada yang masuk ke dalam sendang. Hingga kini, meski berkali-kali di coba oleh warga dusun Ngulakan, potongan batang pohon yang ada di dalam sendang tersebut tidak bisa dikeluarkan. Dikisahkan juga pada suatu hari, Raden Ronggo Kusumo meminta izin kepada istrinya, Gadung Melati, untuk pergi ke desa Blimbing untuk menjenguk temannya yang ada di desa tersebut.  Sesampainya di desa tersebut, Raden Ronggo Kusumo jatuh sakit. Setelah 3 hari tidak kunjung membaik, akhirnya Raden Ronggo Kusumo meninggal dunia dan dimakamkan di dusun Blimbing. Tidak lama kemudian istri Raden Kusumo-pun ikut meninggal di dusun Ngulakan.
               Suatu hari, Raden Broto Wage mencuci barang dagangannya di sendang Sirau. Ketika itu Raden Broto Wage menggunakan baju berwarna hijau gadung (gading). Setibanya di rumah, Raden Broto kesurupan dan mengaku yang menyurupinya adalah Gadung Melati. Setelah diperdengarkan bunyi kendang dan bonang, Raden Broto Wage sembuh dari kesurupannya dan mendapatkan amanat bahwa Sendang Sirau harus dibersihkan dan dikuras airnya setiap bulan syuro. Prosesi kuras kolam ini masih dilaksanakan hingga saat ini tiap hari kamis kliwon. Warga biasa menyebutnya dengan upacara sadranan kali, yaitu membedah kali (sendang) dengan disertai membawa tumpeng nasi megono. Kemudian acara dilanjutkan dengan pentas seni kuda lumping pada sore harinya.
Di dusun ini juga ditemukan dua buah batu lumpang- batu alat penumbuk padi, berbentuk bulat dengan bagian lebih cekung di bagian tengahnya. Batu tersebut berada di belakang rumah warga dan satu lagi berada di kebun belakang rumah warga. Penemuan dua buah batu ini semakin memperkuat bahwa memang dahulu tempat ini- dusun Ngulakan- pernah ramai dan menjadi pemukiman warga pada suatu masa jauh sebelum masa seperti sekarang ini.


Tradisi-Tradisi Yang Ada di Desa Kedungmpul


Dari hasil observasi dan wawancara ke setiap dusun di desa Kedungumpul, dapat dicatat beberapa tradisi lisan yang ada dan dilestarikan oleh masyarakat, di antaranya:
Sadranan
Sadranan atau juga bisa disebut Nyadran adalah akulturasi sunan Kalijaga dari tradisi Hindu-Budha yang telah ada semenjak Islam belum masuk ke tanah Jawa. Saat itu, nyadran dimaknai sebagai sebuah ritual yang berupa penghormatan kepada arwah nenek moyang dan memanjatkan doa keselamatan. Saat agama Islam masuk ke Jawa pada sekitar abad ke-13, ritual semacam nyadran dalam tradisi Hindu-Buda lambat laun terakulturasi dengan nilai-nilai Islam.
               Akulturasi ini makin kuat ketika Walisongo menjalankan dakwah ajaran Islam di Jawa mulai abad ke-15. Pribumisasi ajaran Islam membuahkan sejumlah perpaduan ritual, salah satunya budaya nyadran. Oleh karena itu, nyadran bisa jadi merupakan “modifikasi’ para wali ketika memperkenalkan agama Islam di tanah Jawa. Langkah itu ditempuh para wali, karena untuk melakukan persuasi yang efektif terhadap orang Jawa, agar mau mengenali dan masuk Islam. Nyadran pun menjadi media si’ar agama Islam. Selain ritual nyadran, salah satu kompromi atau akulturasi budaya Jawa dalam islam berupa penempatan nisan di atas jenazah yang dikuburkan.
               Nyadran sendiri berasal dari kata sodrun (bahasa Arab) yang artinya hati. Orang yang akan melaksanakan puasa, dalam hal ini adalah puasa Ramadhan, maka harus membersihkan hatinya dari dosa-dosa. Baik dosa dengan para leluhurnya yang telah meninggal, maupun dosa terhadap yang masih hidup. Untuk membersihkan diri dari dosa pada para leluhur caranya adalah dengan mendoakan mereka agar arwahnya diterima Allah SWT, dan  digolongkan sebagai ummat Nabi Muhammad saw. Oleh sebab itulah bulan sya’ban dinamakan dengan bulan Ruwah, yang berasal dari kata ruh (tunggal) dan arwah (jamak) jadi ruwah.
               Adapun beberapa kelengkapan/piranti untuk syukuran ruwahan yang harus ada adalah (aslinya): Pisang Rojo (Roja’), ketan (Qoth’an) dan Apem (Afuwun). Pisang roja’, maknanya apabila telah datang Roja’ kembali dipanggil yang kuasa (meninggal). Maka Qoth’an, tidak dapat ditunda, tidak dapat minta atau diundur sedetikpun. Maka harapannya hanya Apem (afuwun) ampunan, baik ampunan dari Allah SWT, maupun maaf dan ampunan dari orang-orang yang dulu pernah disakitinya. Karenanya, yang perlu dilakukan dalam tradisi nyadran adalah: seruan untuk saling memaafkan, memaafkan orang yang telah tiada maupun yang masih hidup dan memohonkan ampunan bagi arwah yang telah meninggalkan kita.
               Di Temanggung, khususnya di desa Kedungumpul, tradisi sadranan masih sering dilaksanakan. Tidak hanya dilaksanakan pada makam-makam leluhur, tetapi juga dilaksanakan pada sendang sirau dan sendang Kedungwiyu sertra di kali Progo yang biasa disebut dengan sadranan kali atau ngawuh empang. Tradisi Nyadran Kali, menurut salah satu sesepuh di desa Kedungumpul merupakan wujud rasa syukur atas pemenuhan kebutuhan akan air bersih. Acara yang digelar setiap 1 Syuro ini berisikan serangkaian kegiatan, di antaranya yaitu dimulai dengan prosesi ngawuh empang atau menguras sendang pada pagi hari setelah sebelumnya acara dibuka oleh pemangku adat di dusun/ desa Kedungumpul. Setelah melakukan kegiatan ngawuh empang selesai. Dilanjutkan dengan acara berdoa bersama guna mendoakan sesepuh yang telah dulu wafat dan mengucap syukur karena kebutuhan warga akan air untuk kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan untuk irigasi pertanian terpenuhi. Selanjutnya adalah prosesi makan-makan warga bersama-sama di sendang sirau dan sendang kedungwiyu. Acara makan-makan bersama ini dari makanan yang dibawa oleh warga ke tempat ritual sadranan.  Makanan tersebut berupa ’Panggang Tumpeng’ dan wadah  ’tenong’.
               Panggang Tumpeng’  berupa  ayam jantan panggang, ’tenong’ yang berisi pisang raja setangkep (dua lapis) dan abon-abon (gantal, kemenyan, kembang wangi) di atas daun, kemudian diletakkan nasi tumpeng, lauk-pauk, beserta ingkung ayam. Sedangkan ’tenong’ berisi tumpeng nasi putih, arak-arakan atau hasil panenan komplit, polo kependem atau hasil bumi, takir tempat jenang bakalan (takir kelapa mentah, takir gula merah, takir beras), gecok (takir isi jeroan ayam belum dimasak), jadah tumpak (jadah yang disusun bertumpuk dengan lapisan atas diberi gula dan parutan kelapa) dan wajik.  Acara berikutnya adalah biasanya diadakan kesenian kuda lumping. Kesenian khas yang berasal dari Temanggung ini biasanya dimainkan pada sore hari sebagai bentuk acara penutup pada hari itu. Akan  tetapi, sebenarnya malamnya masih dilanjutkan dengan tirakatan di rumah kepala dusun. Demikianlah serangkaian kegiatan sadranan kali yang dilakukan oleh warga desa Kedungumpul.
               Dalam konteks sosial dan budaya kekinian, nyadran dapat dijadikan wahana perekat sosial, sarana membangun jati diri bangsa, rasa kebangsaan dan nasionalisme. Kita dapat melihat, ketika nyadran trah tertentu tidak terasa terkotak-kotak dalam status sosial, kelas, saudara berbeda agama, golongan, partai politik berkumpul menjadi satu. Mereka berbaur saling mengasihi, saling menyayangi satu sama lain.
               Di dalam sadranan kali juga ada beberapa manfaat yang terkandung, manfaat yang terkandung secara umum adalah:
1.      Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan anugerah yang diberikan kepada masyarakat sekitar yang berwujud atas pemenuhan kebutuhan air bersih
2.       Tradisi sadrana kali dapat mempererat tali silaturahmi yang ada di masyarakat setempat
3.      Untuk sarana berbagi kebersamaan dan melestarikan nilai-nilai tradisional Budaya.
4.       Sebagai sarana untuk mengingat perjalanan Desa Sucen
5.      Menambah rasa cinta pada alam sehingga terdorong selalu menjaganya

Kamis, 09 Februari 2012

Dusun Kedungwiyu

Dusun Kedungwiyu merupakan dusun yang bertempat di perbatasan Desa Kedungumpul dan Desa Wadas. Dusun ini merupakan satu-satunya Dusun di Kedungumpul yang di pimpin oleh seorang ibu yang bernama Siti Nurhidayah. Dusun ini memiliki sejarah penting mengenai asal-asul Desa Kedungumpul yang mana disana terletak makam kiai kedu.Kegiatan rutin di Dusun ini adalah pengajian ibu-ibu yang diadakan tiap malam minggu dan yasinan tiap malam Jumat.
Terdapat beberapa peninggalan sejarah disana diantaranya peninggalan batu-batu serta pohon sendang yang mana pohon itu memiliki mata air yang tidak habis, masyarakat disana memiliki kepercayaan bahwa air tersebut dapat membawa berkah.
Sesepuh kedungwiyu Mbah Asmo mengatakan bahwa pohon sendang itu merupakan sumber penghidupan di masa lalu yang mana sering dipakai untuk mencuci, serta untuk diminum. Disana juga terdapat anak sungai kaliprogo, orang-orang sering datang kesana untuk melakukan salah satu aktivitas yang menyenangkan seprti rafting.


Dusun Ngesrep

Dusun Ngesrep bertempat di sebelah barat desa kedungumpul, Dusun ini dipimpin oleh Pak Sukirman. Dusun ini terdiri dari pendatang yang pindah dari kota temanggung. Dusun ini bermayoritas non muslim, dengan jumlah warga yang sebagian besar beragama Nasrani. Dusun ini dikatakan dusun paling aman di antara dusun lainnya di desa kedungumpul dikarenakan setiap warganya rata-rata memliki peliharaan anjing. Di katakan juga dusun ini memiliki tingkat pendidikan yang lumayan dikarenakan banyak lulusan sarjana disana.
Di Dusun ini terdapat peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah tersebut berupa batu Yoni yang terletak di sebelah pos kamling dusun Ngesrep.
 Batu Yoni ini sebelumnya memiliki penutup yang saat ini telah hilang karena ulah tangan yang tidak bertanggungjawab. Hal ini sangat disayangkan sekali karena Batu Yoni tersebut merupakan salah satu peninggalan yang masih ada di dusun Ngesrep.

Selasa, 31 Januari 2012

Rapat Ibu-ibu PKK Desa Kedungumpul






Pada hari Sabtu, diadakan rapat PKK di tempat balai PKK, 21 Januari 2012.Rapat koordinasi PKK ini merupakan sarana untuk mensosialisasikan rencana program tim KKN desa Kedungumpul.
Di rumah Ibu Kades, tempat pelaksanaan rapat PKK ini telah  membahas mengenai program selanjutnya untuk mengawali tahun 2012 ini. Dipertemuan ini diperbincangkan mengenai Lomba hingga kegiatan sosial yang akan dicanangkan untuk setahun kedepannya. 
Pada rapat itu juga telah dihadirkan sosialisasi tabung gas, dimana saat itu telah di ajarkan atau disosialisasikan mengenai penggunaan tabung gas elpiji 3kg dengan benar, ini dikhusukan untuk ibu-ibu yang sering memasak menggunakan tabung gas elpiji tersebut. 

Penggemukan Sapi potong


Jumat, 15 Juli 2011


Penggemukan Sapi Potong

PENGGEMUKAN SAPI POTONG
(Beef Caffle Fatlenty)



     Kabupaten Temanggung merupakan daerah agraris yang sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Luas lahan pertanian mencapai 60,956 Ha dengan suhu udara antara 18° C – 28° C dan curah hujan antara 1.000 – 3.100 mm/tahun. Tanah yang subur menyebabkan sebagian besar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh para petani untuk memelihara sapi potong karena mudahnya mendapatkan rumput untuk makanan.sapi4
     Usaha di bidang peternakan ini kini semakin banyak diminati khususnya penggemukan sapi potong. Di Temanggung selain pakan mudah didapat, lahan pemeliharaannya tersedia cukup banyak. Pemerintah Kabupaten Temanggung sendiri saat ini tengah menyediakan lahan bekas galian C yang berada di Desa Kwadungan Gunung dan Desa Kwadungan Jurang untuk proyek penggemukan sapi potong. Proyek ini ditujukan untuk menarik investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri disamping itu juga untuk memberi ruang kerja bagi penduduk sekitarnya.

Potensi
     Usaha penggemukan sapi potong memiliki potensi yang cukup baik dengan pertimbangan antara lain populasi sapi potong di Kabupaten Temanggung sebanyak 35.342 ekor, sebagian besar (60%) peranakan Simental dan Limousine. Selanju8tnya agroklimat (suhu udara, kelembaban dan curah hujan) sangat cocok untuk penggemukan sapi dan budaya masyarakat petani/pertanian sangat akrab dengan ternak khususnya sapi potong.
     Selain itu produksi Hijauan Makanan Ternak (HMT) setara dengan 240.148 Animal Unit (AU), sedangkan populasi ternak (sapi, kerbau dan domba/kambing) setara dengan 81. AA1 AU, sehingga masih dimungkinkan pengembangan ternak sebanyak 158.707 AU (setara dengan 158.707 ekor sapi). Potensi lainnya, pakan tambahan seperti bekatul padi, bekatul jagung, ketela pohon, ampas ketela, ampas tahu, kulit kopi dan lain-lain banyak didapat dan relative murah.
Prospek
     sapi3Prospek penggemukan sapi potong cukup bagus sejalan dengan meningkatnya penduduk, maka kebutuhan protein kewani akan meningkat. Selain itu, menurunnya import sapi dari Amerika, Australia, India dan lain-lain karena penyakit Antrax, mulut dan kuku serta sapi gila, mendorong peternakan local menjadi trend dan banyak dilirik. Prospek lain yang mendorong adalah menguatnya isu lingkungan mendorong pemakaian pupuk dan perlakuan organic bagi tanaman meningkat (sapi penghasil utama pupuk organik dari hewan).
     Disamping itu trend harga sapi dari tahun ke tahun tidk pernah menurun, cenderung 5 – 8 % diatas rata-rata inflasi. Dan yang perlu dicatat adalah pengeluaran sapi siap potong dari Kabupaten Temanggung ke luar daerah (Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta dan lain-lain) tercatat sebanyak 150-175 ekor/bulan.
     Penggemukan sapi potong didorong untuk memanfaatkan lahan bekas penambangan galian C milik Pemkab Temanggung. Usaha ini diharapkan dapat mensuplay kebutuhan daging sapi local (Temanggung dan Magelang), regional (Semarang, Tegal dan Wonosobo) dan nasional (Jakarta, Bandung, Cirebon). Selain daging, usaha ini juga dapat menjadi penghasil pupuk organik (padat dan cair). Disamping itu untuk menyerap tenaga kerja.
Menejemen teknis
     Dasar Perhitungan dalam usaha ini adalah sistem penggemukan (fatting) yang dikombinasikan dengan tradding (jual beli), jumlah sapi/kapasitas kandang 500 – 550 ekor dan lama penggemukan 5 – 6 bulan, 5,5 bulan = 150 hari. Selain itu sistem in – out  + 150 ekor/bulan, produksi + 1.150 ekor/tahun dan tenaga kerja administrasi 3 orang, teknis 1 orang, dan kasar 50 orang.
     Asumsi yang didapat adalah berat badan bakalan (awal) + 420 kg dengan harga Rp. 25.000,-/kg dengan harga jual sapi Rp. 23.000/kg (beda beli dan jual = Rp. 2.000,-/kg). Selanjutnya ADG ( pertambahan berat badan) rata-rata 0,8 kg/ekor/hari dan kebutuhan rumput + 10% dari berat badan (BB) dan konsumsi konsentrat + 1% dari BB. Asumsi lainnya kotoran sapi tertampung + 8 kg/ekor/hari dan urine sapi tertampung + 5 liter/ekor/hari.

Analisa Usaha
Investasi Tetap 
Fisik (Usia Pakai 15 tahun ) yang meliputi  kandang Penggemukan + karantina, tempat copper + garasi, penampungan dan prosesing pupuk,gudang pakan, tempat timbangan ternak, kantor + gudang alat, pos jaga, dan pagar Keliling mengeluarkan dana sebesar Rp.2.708.500.000,- dengan perhitungan penyusutan Rp. 180.565.000/tahun.
Untuk prasarana (usia pakai 10 tahun) meliputi truk 2 buah, pick Up 2 buah, copper 2 buah, timbangan ternak 1 buah, dan alat-alat kantor yang semuanya mengeluarkan dana sebesar Rp. 1.110.000.000,- dengan penyusutan Rp. 111.000.000,-/tahun)
Alat-alat Kesehatan Hewan (usia pakai 3 tahun) mencapai Rp.      24.000.000,- dengan penyusutan Rp. 8.000.000,-/tahun, dan alat-alat Kandang (usia pakai 2 tahun) sebesar Rp.      20.000.000,- dengan penyusutan Rp. 10.000.000,-/tahun.
sapi2
Cast Flow
Perhitungan/ekor/periode (150 hari).
Pengeluaran
-   Selisih harga bibit – harga jual/kg
    400 kg x Rp. 2.000,-                   = Rp.   800.000,-
-   Pakan
    1) Rumput 40 kg x 150 hari x Rp. 100          = Rp.   600.000,-
    2) Konsentrat 4 kg x 150 hari x Rp. 1.500,-   = Rp.   900.000,-
                                       Jumlah                          = Rp.1.500.000,-

-    Obat-obatan 150 hari x Rp. 750,-                = Rp.   112.500,-
-    Tenaga kerja                                             = Rp.   225.000,-
-    Operasional dll                                           = Rp.    50.000,-
                                        Jumlah                          = Rp.   387.500,-
                    
                                              (a) Jumlah total                = Rp.2.687.500,-


Pemasukan
-    Hasil pertambahan berat badan
      0,8 x 150 hari x Rp. 23.000,-      = Rp.  2.760.000,-
-    Hasil pupuk kandang
     8 kg x 150 hari x Rp. 75,-            = Rp.      90.000,-
-    Urin sapi tertampung
     5 liter x 150 hari x Rp. 1.000,-      = Rp.    750.000,-
                                           (b) Jumlah     = Rp.  3.600.000,-

Keuntungan/ekor/periode (150 hari) = (b) – (a) = Rp. 912.500,-
Keuntungan/ekor/bulan                      = Rp. 166.000,-

Perhitungan 1 tahun

Tahun I
-    Pendapatan :
     Penjualan ternak 13 kali = 13 x 50 = 650 ekor
     = 650 x Rp. 912.500,-     = Rp. 593.125.000,-

-    Pengeluaran :
    Penyusutan 1 tahun           = Rp. 309.565.000,-
    Devisiasi 5%                     = Rp.   29.656.250,-
    Pajak   10%                      = Rp.   59.312.500,-
                             Jumlah     = Rp. 398.533.750,-

-    Pendapatan bersih tahun I     = Rp. 194.591.250,-

Tahun II dan seterusnya
-    Pendapatan penjualan ternak 23 kali = 23 x 50 = 1.150 ekor
     = 1.150 x Rp. 912.500         = Rp. 1.049.375.000,-

-    Pengeluaran
     Penyusutan tahun                = Rp.    309.565.000,-
     Deviasi 5 %                         = Rp.      52.468.750,-
     Pajak 10%                           = Rp.    104.937.500,-
                              Jumlah         = Rp.    466.971.250,-

Keuntungan bersih tahun ke II dst     = Rp.    582.403.750,-
Neraca 10 tahun
sapi tabel
Perhitungan apabila ditutup pada tahun ke X
Pendapatan :
-    Pendapatan bersih 10 tahun     = Rp.   5.261.092.900,-
-    Penjualan 550 ekor sapi           = Rp.   5.500.000.000,-
-    Penjualan sisa asset dll            = Rp.        50.000.000,-
                                                Jumlah     = Rp. 10.811.092.900, -

Pengeluaran :
-    Pengadaan sapi 550 ekor             = Rp.    5.500.000.000,-
-    Perhitungan penyusutan yang
     belum dihitung selama 5 tahun     = Rp.       502.825.000,-
                                        Jumlah     = Rp.    6.402.825.000,-

Keuntungan selama 10 tahun         = Rp.    4.408.267.900,-

Kamis, 26 Januari 2012

Sendang Sirau dusun Ngulakan

                                                                                                                

Gambar Sendang Sirau
 Berdasarkan informasi yang diberikan oleh kepala dusun Ngulakan, Sendang Sirau sejak dahulu di pergunakan sebagai satu-satunya sumber air untuk irigasi ke lahan pertanian dan sumber air untuk kegiatan masyarakat sehari-hari. Pak Kadus Ngulakan menceritakan sejarah bahwa Sendang Sirau terbentuk ketika zaman dahulu ada seorang musafir dari Jawa Timur yang berjalan ke arah utara. Kemudian ia melihat gunung yang dikiranya aman. Lalu ia menemukan ada pohon beringin yang terdapat mata air didalamnya sehingga dijadikan kolam yang diberi nama sendang sirau. Setiap malam satu Suro dilakukan acara Sadranan yang merupakan wujud persembahan untuk leluhur zaman dahulu.
Setelah berjalan sekitar 70 m dari Sendang Sirau, di belakang rumah warga terdapat dua buah lumpang yang belum terawat yang merupakan peninggalan sejarah zaman purbakala.
Kedua lumpang peninggalan zaman purbakala tersebut sebaiknya mendapatkan perhatian khusus untuk melestarikan budaya lokal yang ada.
            Dusun Ngulakan juga memiliki potensi unggulan yang operasionalnya masih belum maksimal. Potensi tersebut berupa empat buah kolam untuk pembudidayaan ikan lele. Keberadaan empat kolam ini selaras dengan rencana program dari tim KKN desa Kedungumpul untuk meningkatkan potensi unggulan di desa Kedungumpul.

Rabu, 25 Januari 2012

Sadranan : Kebudayaan Dusun Sendang



Sadran merupakan Upacara masyarakat Jawa Baru (dan Madura serta mungkin juga Sunda) yang disebut dengan nama sadran atau bentuk verbal nyadran, merupakan reminisensi daripada upacara sraddha Hindu yang dilakukan pada zaman dahulukala.
Upacara ini dilakukan oleh orang Jawa pada bulan Jawa-Islam Ruwah sebelum bulan Puasa, Ramadan, bulan di mana mereka yang menganut ajaran Islam berpuasa.
Upacara sadran ini dilakukan dengan berziarah ke makam-makam dan menabur bunga (nyekar). Selain itu upacara ini juga dilaksanakan oleh orang Jawa yang tidak menganut ajaran Islam pula.

Jumat, 20 Januari 2012

Profil Desa kedungumpul






 GAMBARAN UMUM DESA KEDUNGUMPUL


A.    KONDISI DESA


1.     LOKASI DESA
        Desa Kedungumpul merupakan salah satu desa dari 16 desa di Kecamatan Kandangan Kabupaten      Temanggung, yang terletak di sebelah selatan dari ibukota Kecamatan Kandangan + 4 Km. Desa Kedungumpul berbatasan dengan wilayah :
Sebelah Utara              : Desa Wadas Kecamatan Kandangan
Sebelah Timur              : Desa Wadas dan Desa Tegowano Kecamatan Kaloran
Sebelah Barat              : Desa Candimulyo Kecamatan Kedu
Sebelah Selatan           : Kelurahan Walitelon Utara dan Kel Sidorejo Kec.Tmg

1.      DEMOGRAFI


Penduduk adalah merupakan salah satu modal pokok dalam pelaksanaan pembangunan di tingkat desa. Adapun jumlah penduduk Desa Kedungumpul adalah sebanyak 3363 jiwa ( jumlah pemilih : 2531 Jiwa laki – laki : 1242 Perempuan : 1.289 ) dengan pembagian Jumlah Penduduk 1660 wanita dan 1703 laki-laki dan terbagi dalam1004 KK. Dilihat dari prosentase kependudukan di Desa Kedungumpul dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
No
Dusun
Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Magetan
Ngesrep
Piyak
Ngumpul
Ngebel
Sendang
Juwari
Jurang
Ngulakan
Kedungwiyu
381
248
410
287
462
632
277
197
183
287
192
123
208
143
231
331
146
100
90
139
188
125
202
144
231
301
131
97
93
148
Jumlah
3.363
1.703
1.660


   Tabel kelompok Umur
No
Umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
      1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-39
40-49
50-59
60
198
180
188
156
176
252
256
152
86
60
183
172
185
151
171
239
246
147
96
69
381
352
373
307
347
491
502
299
181
128


Tabel Matapencaharian
No
Mata Pencaharian
Jumlah ( orang )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Buruh Tani
Petani
Pedagang/Wiraswasta/Pengusaha
Pengrajin
PNS
TNI/Polri
Penjahit
Montir
Sopir
Pramuwisma
Karyawan Swasta
Kontraktor
Tukang Kayu
Tukang Batu
Guru Swasta
546
648
99
62
72
8
4
4
12
-
260
3
27
92
6
          
           Tabel Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
Belum Sekolah
Tidak Tamat SD
Belum tamat SD
Tamat SD / Sederajat
Tamat SMP / Sederajat
Tamat SLTA
Tamat Akademi
Tamat Sarjana
394
-
280
1.410
428
409
45
56
Jumlah
3.363




3.        KEADAAN SOSIAL
Pernyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Desa Kedungumpul tahun 2010 adalah sebagai berikut :
a.       Rumah tangga miskin                                           :  341
b.      Penderita Cacat                                                   :    31
c.       Cacat mental                                                       :      2
d.      Lanjut usia terlantar                                              :      -
e.       Penyandang cacat
-      Cacat tubuh                                                    :    25
-      Cacat rungu wicara                                         :      1
-      Cacat mata Tuna netra                                    :      3
e.      Sarana peribadatan dan pendidikan agama yang ada di desa Kedungumpul adalah sebagai berikut :
-      Masjid                              :  11 buah
-      Langgar/Musholla              :   5 buah
-      Gereja                               :   1 buah
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mempengaruhi masyarakat maju dan mandiri. Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan dapat mempercepat peningkatan kecerdasan dan kemampuan bangsa. Desa Kedungumpul lihat dari tingkat pendidikan dapat dilihat dari tabel berikut : Agama
Jumlah penduduk Desa Kedungumpul adalah sejumlah 3.363 jiwa dengan komposisi pemeluk agama sebagai berikut :
No
Agama
Jumlah
1
2
3
Islam
Kristen
Katholik
3.086
     58
   219
Jumlah
3.363
g.      Olah raga dan Seni           
Ø  Olah raga
Potensi olah raga yang ada di Desa Kedungumpul adalah Sepak bola, Volly, bulu tangkis dan Tenis meja dengan  Sarana dan prasarana berupa Lapangan desa, lapangan Volly.
Ø  Kesenian
Potensi kesenian adalah :
-      Kuda lumping            
-      Rebana
Ø  Budaya dan Kegiatan Adat
-      Sadranan Dusun
-      Maulud dan Isro’mikroj
-      Gotong Royong
-      Sambatan/Sinoman

4.        KEADAAN EKONOMI
a.         Pertanian
Sektor pertanian adalah sebagai penyangga utama perekonomian di desa Kedungumpul dengan komoditas utama pada budi daya tanaman pangan berupa padi dan jagung. adapun ternak merupakan sampingan bagi kalangan petani tanaman pangan.
Sebagai media komunikasi dan pengembangan  petani di desa Kedungumpul terdapat sepuluh unit kelompok tani yang tergabung dalam Gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Desa Kedungumpul.
Dengan Tabel 
No
Nama kelompok
Jumlah anggota
Alamat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Remaja Tani Makmur
Remaja Tani Makmur
Remaja Tani Makmur
Remaja Tani Makmur
Remaja Tani Makmur
Remaja Tani Makmur
Remaja Tani Makmur
Remaja Tani Makmur
Remaja Tani Makmur
Remaja Tani Makmur
62
45
67
82
84
16
47
43
48
66
Magetan
Ngesrep
Piyak
Ngumpul
Ngebel
Sendang
Juwari
Jurang
Ngulakan
Kedungwiyu


b.       Perdagangan dan industri
  Di desa Kedungumpul sektor perdagangan dan industri juga tumbuh dan berkembang. kondisi ini tampak di lapangan seperti banyaknya pedagang kaki lima, baik yang keliling maupun yang mangkal serta warung-warung kelontong, serta tumbuhnya industri rumah tangga seperti pembuatan kripik singkong, criping, tempe ,peyek ,industria tempe, tahu dan beberapa industri makanan ringan lainnya, di samping itu sebagian warga desa Kedungumpul ada yang menekuni bidang industri batu bata merah, Kerajinan Kranjang buah dan tembakau, kerajinan menjahit .
                   Dengan tabel 
No
Jenis Usaha Industri
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Warung Klontong
Kripik singkong
Kripik tempe
Kripik kacang
Industri tempe
Industri tahu
Industri makanan ringan
Industri batu bata merah
Industri Kerajinan Kranjang
Industri tembakau
Kerajinan menjahit
45
1
2
1
17
2
4
3
2
3
13


B.     KONDISI PEMERINTAHAN DESA
Perangkat Desa Kedungumpul berjumlah 23 orang terdiri dari 1 orang kepala Desa 1 orang sekretaris desa  2 orang Kepala Urusan, 3 orang Kepala Kasi 10 orang Kepala Dusun dan 1 orang Pembantu kaur dari 5  orang pembantu kasi.
      Tingkat pendidikan Perangkat desa adalah :
-      SD                   :   1 orang
-      SLTP               : 13 orang
-      SLTA              :   8 orang
-      D 3                  :   1 orang
Adapun organisasi Pemerintah Desa Kedungumpul sudah mengacu pada peraturan Desa nomor 1 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Kedungumpul beranggota  anggota 11 orang terdiri dari 10 distrik
Lembaga Kemasyarakatan desa Kandangan terdiri dari ;
No.
Nama Lembaga
Jumlah anggota/ pengurus
Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LPMD
PKK
Satgas Linmas
Karang Taruna
RT
RW
9
35
31
25
                31
orang
orang
orang
orang
RT
10 RW





Dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat, pemerintah desa Kedungumpul melaksanakan buka kantor desa setiap hari kerja yaitu Senin sampai Sabtu, dan Perangkat desa masuk kantor tiap hari guna memberikan pelayanan masyarakat.
Secara umum kondisi keamanan dan ketertiban umum di Desa Kedungumpul cukup aman dan kondusif. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya kasus pertikaian antar warga masyarakat oleh persoalan-persoalan perseorangan, agama maupun politik dan tidak banyak terjadi kasus kriminalitas ataupun tindak kekerasan.
Keadaan keuangan dan kekayaan desa  ;
Tahun
Pendapatan
Belanja
2008
377.033.000
367.965.000
2009
361.568.000
367.965.000
2010
343.253.500
330.123.800


1.        PEMBAGIAN WILAYAH DESA KEDUNGUMPUL
Pembagian wilayah kerja Desa Kedungumpul adalah terdiri dari 10 Dusun, 10 RW dan 31 RT dengan tabel sebagai berikut :

No
Dusun
RW
RT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Magetan
Ngesrep
Piyak
Ngumpul
Ngebel
Sendang
Juwari
Jurang
Ngulakan
Kedungwiyu
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
3
3
4
4
4
2
2
3
2


          Wilayah Desa Kedungumpul termasuk daerah dataran tinggi dengan ketinggian  + 600    diatas permukaan air laut,  Curah  Hujan  2.600 mm / tahun,  Suhu  Rata – rata 23 ºC S/D 30 ºC dengan luas wilayah Desa Kedungumpul secara keseluruhan  352.000 m (352 Ha ) dan berdasrkan penggunaannya dapat dilihat dari tabel berikut :
No
Penggunaan Tanah
Luas ( ha )
1.
2.
3.
Pertanian
-          Tanah sawah
-          Tanah tegal
-          Tanah Perkebunan/Pekarangan
Tanah pekarangan / bangunan
Tanah lain-lain
183,867
67,622
91,311
9,200
Jumlah
         352,000




 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA KEDUNGUMPUL
 


C. POTENSI DAN MASALAH
 A. Potensi Pemerintah Desa Kedungumpul memiliki berbagai potensi yang dimiliki diantaranya :
1.      Batu ,Pasir,Tenaga Kerja,Gotong royong
2.      Saluran irigasi semi permanen,gotong royong,bendungan irigasi ada
3.      Batu,pasir,tenaga gotong royong
4.      Swadaya masyarakat,bati,pasir,gotong royong,bantuan pemerintah
5.      Pemuda ,bantuan pemerintah,lokasi lahan,bantuan modal,kelompok -kelompok
6.      SPP,UEP perbankan,bantuan hibah,pememrintah,kredit lunak
7.      Bantuan pemerintah,ADD,APBDes,APBD Kab,APBDProv,APBN,PNPM-MD
8.      Bantuan pemerintah ,pelatihan-pelatihan,wirausaha
9.      Pemanfaatan tanah kas desa
10.  Bantuan pemerintah,sosialisasi dari pemerintah.
11.  Pembelanjaran/pelatihan dari dasar.
12.  Swasdaya masyarakat.
13.  Bantuan pemerintah ,batu,pasir,tenaga kerja dan gotong royong
14.  Irigasi,kelompok tani
15.  Pembuatan irigasi,bantuan pemerintah
B.     Masalah
1.      Badan jalan Dusun Kedungwiyu,Piyak,Ngumpul,Juwari,Jurang rawan longsor saat musim hujan.
2.      Saluran irigasi lahan pertanian sawah jauh dari bendung,obat-obatan pertanian yang mahal,pupuk kimia yang mahal dan penjualan hasil pertanian maupun ternak yang sangat rendah.
3.      Tangul irigasi dan senderan irigasi dimusim hujan sering longsor.
4.  Dimusim penghujan sering terjadi banjir masuk dipemukiman warga Dusun Magetan dan melarutkan tanggul-tanggul irigasi sehingga sering terjadi gagal panen.
5. Banyak pemuda RTM dan perempuan yang kurang ketrampilan dalam bidang menjahit,pertukangan,perbengkelan,sablón pembuatan pupuk organik, pertanian, peternakan, perikanan dan meubeler.
6.      Kurangnya modal kelompok-kelompok usaha pertanian,industria dan simpan-pinjam.
7.      Bangunan infrastruktur banyak yang rusak seperti (Perkantoran/Balaidesa,Sekolahan,jalan,irigasi).
8.      Setiap tahun angka pengangguran lulusan SMP dan SMA semakin meningkat.
9.      Keterbatasan anggaran bantuan dari pemerintah kabupaten propinsi maupun pusat.
10.Untuk daerah yang dibangun lingkungan warga miskin(RTM)sehingga penggalian swadaya masyarakat kurang optimal.
11.  Keterbatasan SDM warga RTM peserta pelatihan dan penerima modal kelompok.
12.  Sedikitnya realisasi bantuan sehingga pencapaian program kegiatan tidak maksimal.
13.  Sumber daya alam kurang mendukukng tanah labil sehingga jalan,senderan jalan,senderan irigasi dan tanggul irigasi yang sudah dibangun sering bergelombang dan rawan longsor.
14.  Cuaca tidak menentu musim hijan yang panjang dan kemarau basah.
15.  Sumber mata air yang besar tidak ada sehingga irigasi dan air bersih kurang tercukupi di musim kemarau.
                               
B.      KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA KEDUNGUMPUL
1.                             Masalah dan Potensi
·         Masalah Pembangunan Desa
1.      Untuk Daerah yang di bangun lingkungan warga miskin ( RTM ) sehingga penggalian swadaya masyarakat kurang optimal.
2.      Keterbatasan SDM warga RTM peserta Pelatihan dan penerima modal kelompok.
3.      Sedikitnya realisasi bantuan sehingga pencampaian program kegiatan tidak maksimal.
4.      Karena ditingkat desa kurang
5.   Sumberdaya alam kurang mendukung Tanah Labil sehingga jalan, senderan jalan, senderan irigasi dan tanggul Irigasi yang sudah dibangun sering bergelombang dan rawan longsor.
6.  Cuaca tidak menentu musim hujan yang panjang dan kemarau basah yang masuk dalam program pembangunan selama 5 tahun
·         Potensi Pembangunan Desa
1.      Pembangunan jalan Desa ( Aspal, Makadam )
2.      Selokanisasi jalan dusun dan jalan desa
3.      Membantu Pengentasan Kemiskinan ( RTM )
4.      Mensejahterakan Masyarakat Kedungumpul
5.      Pemuda, Perempuan dan kelompok memiliki ketrampilan dan tambah modal
6. Pembangunan Infrasetruktur mencapai beberapa aspek ekonomi, sosial, budaya dan keamanan.
7.  Masyarakat mampu mandiri berswadaya dan gotongroyong melaksanakan pembanguanan dilingkungan sendiri tanpa bantuan pemerintah maupun pihak ketiga.
2.         Arah Kebijakan Pembangunan Desa Kedungumpul
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) Kedungumpul tahun 2009-2013 merupakan arah kebijakan pembangunan desa dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang meliputi urusan pemerintahan, urusan pembangunan, dan urusan kemasyarakatan. Oleh karena itu kebijakan umum untuk mencapai visi melalui pelaksanaan 8 (delapan) misi yang telah ditetapkan diatas, dirumuskan berdasarkan ketiga urusan yang menjadi kewenangan desa, yaitu :
-                    Dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, kebijakan umum Desa Kedungumpul adalah mewujudkan          pemerintahan desa yang baik dalam rangka optimalisasi pelayanan masyarakat.
-          Dalam pelaksanaan urusan pembangunan, kebijakan umum Desa Kedungumpul adalah:
a.       Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan dasar dan infrastruktur perekonomian
b.      Meningkatkan pemberdayaan lembaga ekonomi desa  dan seluruh potensi ekonomi kerakyatan
c.       Meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup.
-          Dalam pelaksanaan urusan kemasyarakatan, kebijakan umum Desa  adalah:
a. Meningkatkan kualitas iman dan taqwa melalui pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama dan kerukunan umat beragama
b.     Meningkatkan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan desa
c.       Meningkatkan kemajuan dan kemandirian rumah tangga miskin
d.      Mempertahankan nilai-nilai luhur dan adat-istiadat budaya desa
3.                              Program Pembangunan Desa 
1.  Program Peningkatan Kapasitas Aparat Pemerintahan Desa,Kegiatan-kegiatan:
1.  Pengisian kekosongan perangkat Desa Jabatan :Kasi Pembangunan, Kadus Piyak, Kadus 
     Ngulakan.
     2.  Reorganisasi BPD periode 2013-2017
     3.  Pemilihan Kepala Desa periode 2013-2018
     4.  Penyusunan peraturan-peraturan Desa.
     5.  Rapat koordinasi.
2.  Program peningkatan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat ,kegiatannya:
     1.  Pengadaan komputerisasi dan leptop
     2.  Pengadaan papan informasi
     3.  Pengadaan buku profil Desa
     4.  Pembangunan Balai Desa
     5.  Pengadaan meja dan kursi
     6.  Perataan lapangan
3.  Program peningkatan kwalitas jalan,kegiatan :
     1.  Pembangunan talud jalan
     2.  Pavingisasi jalan dan drainase
     3.  Pembangunan Senderan jalan
     4.  Pembangunan rabat beton
     5.  Perbaikan jalan aspal
     6.  Jalan ke Lapangan an jalan lingkar
     7.  Senderan jalan
     8.  Jalan makadam
     9.  Jalan trotoar
4.  Program peningkatan saluran irigasi,kegiatan:
     1.  Pembangunan saluran irigasi
     2.  Pembangunan jalan traktor
5.  Program sarana dan prasarana prioritas pendidikan,kegiatannya:
     1.  Pembangunan gedung PAUD
     2.  Pembelian APE
6.  Program peningkatan sarana dan prasarana prioritas kesehatan,kegiatannya:
     1.  Pembangunan jamban keluarga
     2.  Pemugaran rumah penduduk
     3.  Pemeliharaan Gedung PKD
     4.  POD dan Posyandu
     5.  Kebersihan Lingkungan.
7.  Program peningkatan pemberdayaan ekonomi ,kegiatannya:
     1.  Mengadakan pelatihan Budi daya lele
     2.  Mengadakan pelatihan budidaya dan tanaman hortikultura
     3.  Mengadakan kursus menjahit dan menbordir
     4.  Mengadkan pelatihan pengolahan hasil bumi
     5.  Mengadakan pelatihan pupuk organic
     6.  Mengadakan pasar desa
     7.  Kelompok SPP dan UEP
8.  Program peningkatan penghijauan,kegiatannya:
     1.  Penanaman pohon sengon
     2.  Penanaman turus jalan
9.  Program peningkatan kerohanian,kegiatannya:
     1.  Pembinaan kelompok TPQ
     2.  Pembangunan Gedung TPQ
Berdasarkan misi, tujuan dan sasaran, serta kebijakan umum pembangunan desa Kedungumpul sebagaimana tersebut diatas, maka untuk mencapai visi Desa Kedungumpul jangka menengah periode 2009-2013 dijabarkan kedalam  program-program pembangunan yang akan dilaksanakan 5 (lima) tahun kedepan, sebagai berikut: 
    1.   Melalui kebijakan mewujudkan pemerintahan desa yang baik dalam rangka optimalisasi
         pelayanan masyarakat, program yang akan dilaksanakan adalah:
  a.       peningkatan kapasitas aparat pemerintahan desa;
  b.      peningkatan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat;
  c.       peningkatan pengelolaan administrasi desa secara benar;
 d.      Peningkatan transparansi penyelenggaraan pemerintah desa
    2.   Melalui kebijakan meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan dasar dan infrastruktur perekonomian, program yang akan dilaksanakan adalah:
a.       peningkatan kualitas jalan;
b.      peningkatan saluran irigasi;
c.       penuntasan wajib belajar pendidikan dasar;
d.      peningkatan fasilitas pendidikan;
e.       peningkatan fasilitas kesehatan;
f.       Peningkatan fasilitas Olah raga dan Prestasi Olah raga
   3.    Melalui kebijakan meningkatkan pemberdayaan lembaga ekonomi desa  dan seluruh potensi ekonomi kerakyatan, program yang akan dilaksanakan adalah:
a.   peningkatan fasilitas dan pemberdayaan potensi ekonomi kerakyatan melalui sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan industri;
b.    peningkatan lembaga ekonomi desa yang maju dan mandiri untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli desa;
c.     Penertiban parkir kendaraan sekitar jalan raya guna meningkatkan keamanan dan kelancaran arus lalulintas jalan dengan penerapan retribusi parkir.
4.   Melalui kebijakan Meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup program yang akan dilaksanakan adalah:
a.       Peningkatan kualitas Pelestarian Lingkungan Hidup
b.      Peningkatan Pemanfaatan lahan kering
c.       Pengendalian Pencemaran Lingkungan
  1. Melalui kebijakan Meningkatkan kualitas iman dan taqwa melalui pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama dan kerukunan umat beragama program yang akan dilaksanakan adalah:a.  Meningkatkan kualitas iman dan taqwa melalui pembinaan dan pengembangan kehidupan beragama
    b.      Peningkatan peran tokoh agama dalam upaya meningkatkan kerukunan umat beragama
  1. Melalui kebijakan Meningkatkan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan desa program yang akan dilaksanakan adalah Peningkatan Pemberdayaan lembaga kemasyarakatan desa     
  2. Melalui kebijakan Meningkatkan kemajuan dan kemandirian rumah tangga miskin program yang akan dilaksanakan adalah Penanganan Kemiskinan
  3. Melalui kebijakan Mempertahankan nilai-nilai luhur dan adat-istiadat budaya desa program yang akan dilaksanakan adalaha.       Pelestarian nilai-nilai luhur ,adat istiadat budaya desa
b.      Peningkatan pengetahuan dan prestasi seni budaya desa
4.                  Strategi Pencapaian
Strategi dalam perencanaan pembangunan Desa Kedungumpul tahun 2009-2013 pada setiap tahunya dilakukan berdasarkan skala prioritas yaitu dengan memperhatikan urutan kebutuhan atau tingkat urgensi serta tingkat keluasan manfaat bagi masyarakat desa. Hal ini mengandung maksud bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Keungumpul tidak berdasarkan pemerataan antar dusun, tetapi dilakukan berdasarkan  :
1.      Kebutuhan yang paling prioritas sesuai hasil identifikasi masalah pada setiap tahun; dan
2.     Sasaran atau banyak sedikitnya jumlah masyarakat pemanfaat dari hasil program dan kegiatan yang dilaksanakan.
Sedangkan Strategi dalam pelaksanaan pembangunan desa jangka menengah tahun 2009-2013 menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik pemerintah Kabupaten, dunia swasta, investor, maupun masyarakat lain.
P E N U T U P



Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Kedungumpul Tahun 2009-2013 yang merupakan penjabaran dari visi, misi, kebijakan umum, program, dan kegiatan desa Kedungumpul untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, yang berpedoman pada RPJM Daerah Kabupaten Temanggung tahun 2008-2013 ini selanjutnya menjadi pedoman, arah, dan dasar penyusunan Rencana Kerja Pembangunan  Desa (RKPDes) tahun 2010, tahun 2011, tahun 2012, dan tahun 2013.
Pengendalian pelaksanaan RPJM-Desa dilakukan bersama-sama antara Pemerintah Desa dan BPD, karena RPJM-Desa ini merupakan pelaksanaan Peraturan Desa, yaitu Peraturan Desa tentang RPJM-Desa. Pengendalian pelaksanaan RPJM-Desa ini secara otomatis juga pengendalian pelaksanaan RKP-Desa, karena pelaksanaan RPJM-Desa setiap tahun dijabarkan dalam RKP-Desa.
Tahap evaluasi tahunan dilaksanakan pada akhir pelaksanaan RKP-Desa pada setiap tahunnya. Hal ini mengandung maksud untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja pembangunan desa dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam RPJM-Desa. Tahap evaluasi ini menjadi umpan balik bagi perencanaan tahunan berikutnya, agar pelaksanaan pembangunan desa benar-benar diarahkan pada tercapainya visi dan misi RPJM-Desa.
Tahap evaluasi akhir dilakukan pada akhir periode perencanaan dari RPJM-Desa. Evaluasi ini dilakukan secara menyeluruh untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja pembangunan desa selama 5 tahun dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Desa tentang RPJM-Desa. Hasil evaluasi menjadi masukan dan dasar bagi penyusunan RPJM-Desa 5 tahun berikutnya.
Tahap evaluasi ini dilakukan dalam forum musrenbangdes baik tahunan (musrenbangdes RKP-Desa) maupun musrenbangdes RPJM-Desa, karena itu evaluasi ini dilakukan dalam forum yang dihadiri lengkap oleh para pelaku pembangunan desa.
                                                                                    Kepala Desa Kedungumpul



                                                                                                SUWITA